Sabtu, 02 Januari 2010

Buat apa Bid'ah kalau ada Sunnah ???

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalamu'alaikum Wr Wb

Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”

Bid'ah memliki dua arti yaitu arti menurut bahasa dan menurut istilah. Menurut bahasa bid'ah adalah segala sesuatu yang tidak ada contoh atau tidak ada yang mendahuluinya pada masanya. Sedangkan menurut istilah, bid'ah oleh para ulama dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1. Dilakukan secara terus menerus.
2. Baru, dalam arti tidak ada contohnya.
3. Menyerupai syariát baik dari sisi sifatnya atau atsarnya. Dari sisi sifat maksudnya seperti sifat-sifat syariát yaitu sudah tertentu waktu, tempat, jenis, jumlah, dan tata caranya. Dari sisi atsarnya maksudnya diniati untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari pahala.

Bid'ah merupakan dosa besar yang harus kita tinggalkan karena merupakan amal kemaksiatan namun mengharapkan pahala. Apakah Rasulullah SAW menyembunyikan ibadah yang baik dari kalian ? Tentu saja tidak tapi mengapa kita membuat ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW ? Padahal Allah telah bersabda dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi:

"...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu..." (Al-Maidah:3)

Maka telah cukup jelas bahwa kita harus meninggalkan ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW. Dan kita harus mengikuti ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Wassalamu'alaikum Wr Wb