Kamis, 03 Juni 2010

Keutamaan Menggunakan Siwak Dibanding Sikat Gigi

Siwak atau pembersih gigi, adalah sebatang kayu yang berasal dari pohon “Arok” (pohon-pohonan yang banyak tumbuh di wilaya Timur tengah), sering kali dijumpai oleh para jama’ah Haji atau jama’ah Umrah di Kota Makkah Maupun Madinah Al-Munawwarah. Sayang sekali banyak dari para Jama’ah tersebut tidak membeli dan menjadikan siwak sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat, padahal dengan memakai Siwak, bukan saja telah menjalankan sunnah Rasul, dibalik itu justru manfaatnya sangatlah luar biasa.

Nabi Muhammad SAW, selalu memakai siwak ketika hendak berwudhu, sholat, membaca Al-Quran dan dalam hal-hal kebaikan lainnya termasuk hendak tidur dan bangun dari tidur. Bahkan di detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW, beliau mencari dan menggunakan Siwak.

Siwak memiliki beberapa faedah yang sangat besar, diantaranya yang paling besar adalah yang telah dianjurkan oleh hadits:

“Siwak itu pembersih mulut dan diridhai Allah.” (HR. Ahmad)

“Keutamaan shalat dengan memakai siwak itu, sebanding dengan 70 kali shalat dengan tidak memakai siwak.” (HR. Ahmad)

Siwak bukan hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga berguna untuk menjaga kesehatan. Para ilmuwan Amerika baru-baru ini menemukan efek menakjubkan siwak terhadap mulut: dalam satu kali penggunaan, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak mencegah caries (gigi berlubang), menguatkan gusi, dan efeknya bertahan hingga hampir 48 jam. Tunisia dan negara-negara lainnya sudah mulai memproduksi pasta gigi berbahan dasar siwak.

Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata,

“Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.”

Selain efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, dan oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga pasang cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, dan 28 saraf tulang belakang yang mengatur fungsi-fungsi secara praktis semua organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas dan bawah.

Titik-titik yang sama mengatur fungsi sejumlah organ seperti empedu dan kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar dan usus kecil.

Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan menurunkan ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang). Penggunaan siwak secara teratur, selain mencegah penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS dan membantu pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang siwak yang digunakan dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis.
Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak

Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :

* Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
* Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
* Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
* Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
* Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

Dalam penemuan ini terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mukjizat pertama, yaitu manfaat-manfaat yang tampak pada siwak. Dengan ini, berarti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai macam penyakit. Mukjizat kedua, yaitu bagaimana Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bisa mengetahui dari sekian juta jenis pohon-pohonan, bahwa pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi manusia?
Waktu-waktu Disunnahkannya Bersiwak

Bersiwak disunnahkan di setiap saat, bahkan ketika berpuasa disepanjang harinya, dan menjadi sunnah muakadah pada waktu akan beribadah.

Adapun waktu-waktu yang disunnahkan secara muakkad untuk bersiwak diantaranya:

1. Setiap akan Berwudhu,
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Setiap akan melakukan shalat,
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat”. (HR. Bukhori dan Muslim)
3. Setiap Bangun Tidur,
“Adalah Rosululloh jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak” (H.R. Bukhori). Termasuk tanda kecintaan Nabi Shallallahu ‘aihi wa sallam kepada kebersihan dan ketidak sukaannya terhadap bau tidak enak, tatkala bangun dari tidur malam yang panjang, yang mana saat itu di mungkinkan bau mulut sudah berubah, maka beliau menggosok giginya dengan siwak untuk menghilangkan bau tidak sedap, dan untuk menambah semangat setelah bangun tidur, karena termasuk kelebihan siwak adalah menambah daya ingat dan semangat.
4. Setiap akan Masuk Rumah.
Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata: ”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rosululloh jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. (HR. Muslim)
5. Ketika hendak membaca Al Qur’an.
Dari Ali ra. berkata : “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak. Sesungguhnya seorang hamba apabila berdiri sholat malaikat mendatanginya kemudian berdiri di belakangnya mendengar bacaan Al Qur’an dan ia mendekat. Maka ia terus mendengar dan mendekat sampai ia meletakkan mulutnya di atas mulut hamba itu, sehingga tidaklah dia membaca satu ayat pun kecuali berada di rongganya malaikat” (HR. Baihaqy)

Lantas, bagaimanakah cara menggunakannya?

Orang menggunakan siwak dalam bentuk batang atau stick kayu dengan cara:

1. Batang atau cabang siwak dipotong berukuran pensil dengan panjang 15-20 cm. Stick kayu siwak ini dapat dipersiapkan dari akar, tangkai, ranting, atau batang tanamannya. Stick dengan ukuran diameter 1 cm dapat digigit dengan mudah dan memberikan tekanan yang tidak merusak gusi apabila digunakan.
2. Kulit dari stick siwak ini dihilangkan atau dibuang hanya pada bagian ujung stick yang akan dipakai saja.
3. Siwak yang kering dapat merusak gusi, sebaiknya direndam dalam air segar selama 1 hari sebelum digunakan. Selain itu, air tersebut juga dapat digunakan untuk kumur-kumur.
4. Bagian ujung stick siwak yang sudah dihilangkan kulit luarnya digigit-gigit atau dikunyah-kunyah sampai berjumbai seperti berus.
5. Bagian siwak yang sudah seperti berus digosokkan pada gigi, dan bisa juga digunakan untuk membersihkan lidah.

Dalam sebuah Hadist dikatakan bahwa, Rasulullah SAW bersiwak dengan kayu arok, dan memulainya dari pertengahan, lalu kearah kanan lalu kekiri, demikian diulangi. sebanyak 3 X. Sebelum dan sesudah bersiwak, kayu Siwak (kayu arok atau sejenisnya) hendaklah dicuci. Siwak hendaklah disimpan posisi berdiri, jangan disimpan diatas tanah. Jika Siwak itu kering, sebaiknya direndam dengan air terlebih dahulu. Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa dipakai untuk menggosok gigi hingga akhir masa.

Nah loe, begitu banyak faedah dan manfaatnya. Lalu, masihkah Anda meragukan siwak? :)

Di Indonesia, berhubung siwak itu sendiri agak sulit dicari, namun bukan berarti kita tidak bisa menunaikan sunnah rasul tersebut. Alternatif lain, yaitu dengan menggunakan pasta gigi siwak. Banyak dijual di toko-toko dan swalayan terdekat.

Sumber : apaajacampur.blogspot.com, abusalma.wordpress.com

Rabu, 10 Maret 2010

Takut UN??? Gak usah takut Allah bersama kita!!!

Apa sih yang buat kamu takut sama UN???? Takut gak lulus??? Kalau kamu takut sama UN, gak usah cemas Allah akan membantu kita kok! Allah telah berjanji dalam firman-Nya:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S. Al-Insyirah: 5)
Dalam ayat ini Allah menyebutkan kata “sesudah kesulitan itu ada kemudahan” berarti Allah berjanji kepada kita bahwa Allah akan membantu kita dengan memudahkan kita dalam mengerjakan. Tetapi walaupun Allah membantu kita, kita juga harus bersungguh-sungguh dalam belajar dan juga berdoa. Tapi... bagaimana kalau kita sudah belajar sungguh-sungguh tetap saja kita tidak mengerti??? Teruslah belajar walaupun kita tidak mengerti karena jika kita tidak mengerti maka Allah akan memberi kita petunjuk, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
(Q.S. Adh-Dhuhaa: 7)
Maka dari itu teruslah bersungguh-sungguh dalam belajar meski dengan susah payah untuk kita mengerti, kita akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan susah payah kita. Karena keberhasilan itu adanya diakhir tidak mungkin keberhasilan itu adanya diawal, maka sebab itu akhir itu lebih baik daripada awal karena dari awal kita susah payah tetapi pada akhirnya kita mendapatkan yang lebih baik dari usaha kita dengan susah payah. Sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.”
(Q.S. Adh-Dhuhaa: 4)
Jika kita berhasil maka janganlah kita sombong tetapi sebaliknya kita harus bersyukur kepada Allah karena Allah telah memberikan nikmat kepada kita berupa kita berhasil dalam UN. Firman-Nya:
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”
(Q.S. Adh-Dhuhaa: 11)
Tapi... bagaimana jika tidak berhasil??? Kalau tidak berhasil kita jangan putus asa tetapi seharusnya kita berfikir mengapa kita tidak berhasil??? Apa kita kurang sungguh-sungguh??? Mungkin saja... maka kita harus koreksi diri kita sendiri. Jadi jangan cepat bunuh semangat apalagi sampai bunuh diri karena itu adalah hal yang paling buruk. Bunuh diri juga adalah dosa besar yang dosanya sama seperti syirik yang tidak bisa diampuni. Jangan beranggapan kalau Allah itu tidak adil kepada kita, membenci kita dan Allah meninggalkan kita sebab Allah itu Maha Adil dan Allah juga tidak membenci kita ataupun meninggalkan kita. Dalam firman-Nya:
“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,”
(Q.S. Adh-Dhuhaa: 3)
Kita juga tidak perlu cemas jika kita tidak berhasil karena kelak pasti Allah akan memberikan kita keberhasilan sebagaimana firman Allah dalam surah Adh-Dhuhaa ayat 5 yang berbunyi:
“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”
(Q.S. Adh-Dhuhaa: 5)

Ayo tetaplah semangat jangan malas belajar!!!

Jumat, 22 Januari 2010

Jangan Marah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)

Dalam hadits ini Rasulullah bersabda bahwa kita tidak boleh marah, sebab marah merupakan sesuatu yang datangnya dari setan. Kita juga tahu bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi kita. Maka kita harus berhati-hati kepada musuh kita (setan) jangan sampai dia membuat kita menjadi marah. Cara menghindar dari marah yaitu dengan kita bersabar karena dengan bersabar hati akan menjadi tenang, kita juga tahu bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang sabar.

Cara menghilangkan marah:
- Jika dia sedang berdiri maka duduklah.
- JIka dia sedang duduk maka berbaring.
- Berpindah tempat.
- Cepat-cepat istighfar.
- Mengucapkan kata-kata yang baik.
- Insya Allah wudhu juga bisa.

Demikian penjelasan dari hadits nabi yang berisi agar kita jangan marah.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 02 Januari 2010

Buat apa Bid'ah kalau ada Sunnah ???

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalamu'alaikum Wr Wb

Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”

Bid'ah memliki dua arti yaitu arti menurut bahasa dan menurut istilah. Menurut bahasa bid'ah adalah segala sesuatu yang tidak ada contoh atau tidak ada yang mendahuluinya pada masanya. Sedangkan menurut istilah, bid'ah oleh para ulama dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1. Dilakukan secara terus menerus.
2. Baru, dalam arti tidak ada contohnya.
3. Menyerupai syariát baik dari sisi sifatnya atau atsarnya. Dari sisi sifat maksudnya seperti sifat-sifat syariát yaitu sudah tertentu waktu, tempat, jenis, jumlah, dan tata caranya. Dari sisi atsarnya maksudnya diniati untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari pahala.

Bid'ah merupakan dosa besar yang harus kita tinggalkan karena merupakan amal kemaksiatan namun mengharapkan pahala. Apakah Rasulullah SAW menyembunyikan ibadah yang baik dari kalian ? Tentu saja tidak tapi mengapa kita membuat ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW ? Padahal Allah telah bersabda dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi:

"...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu..." (Al-Maidah:3)

Maka telah cukup jelas bahwa kita harus meninggalkan ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW. Dan kita harus mengikuti ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Wassalamu'alaikum Wr Wb