Selasa, 01 Desember 2009

Kode-kode Makanan yang Berlemak Babi

KODE MAKANAN BERLEMAK BABI PADA PRODUK IMPOR

Beberapa hari yang lalu seorang kawan mengirim surat elektronik kepada kami. Isi surat tersebut merupakan forward email dari M. Anjad Khan (Medical Research Institute-USA). Selengkapnya, email tersebut bercerita sebagai berikut.

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja sebagai pagawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat semua merek barang, makanan dan obat-obatan.

Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Perancis dan Shaikh Sahib bekerja bekerja di badan tersebut bagian QC, karenanya dia mengetahui berbagai bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah-istilah ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141. Awalnya saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode tersebut pada seorang Perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab “KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA”.

Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan dia kemudian mulai mencari tahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslim di dunia.

Hampir seluruh negara barat termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000.

Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan hewan lainnya. Namun orang Eropa dan Amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut. Kemudian yang jadi pertanyaan sekarang; dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? Jawabannya adalah: babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM, dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah di pisahkan dari daging babi. Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut di bakar.

Kemudian mereka berfikir untuk memanfattkan lemak-lemak tersebut . Sebagai awal uji cobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil.

Lemak-lemak tersebut di proses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan di pasarkan. Dalam pada itu negara-negara di Eropa memberlakukan aturan yang mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus di cantumkan pada kemasan. Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi di cantumkan dengan nama Pig Fat (Lemak Babi) pada kemasab produk. Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut.

Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan defisit perdagangan negara pengekspor. Menoleh kemasa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara.

Pada saat itu, peluru senapan di buat di Eropa dan diangkut ke belahan benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan karena terkena air laut.

Kemuadian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut haru di gigit terlebih dahulu sebelum di gunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ke telinga tentara yang kebanyakan Muslim dan beberapa vegetarian (orang yang tdk memakan daging), maka tentara-tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war). Negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970-an mengetahuinya. Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tersebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti syari`at islam. Oleh karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam. Sebagai akibatnya, perusahaan-pengusaha produsen menghadapai masalah keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke negara Islam, di mana laba penjualan ke negara Islam bisa mencapai milyaran dolar.

Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya di mengerti oleh Badan POM , sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut di awali dengan E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan kalengan dan beberapa multivitamin dan masih banyak lagi produk makanan & obat-obatan lainnya. Semenjak produk-produk di atas banyak dikonsumsi negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat yakni hilangnya rasa malu, kekerasan dan seks bebas (kumpul kebo).

Oleh karenanya, saya mohon kepada semua umat islam untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES berikut ini dengan kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut dibawah ini mengandung LEMAK BABI :

E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270, E280, E325, E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904

Adalah tanggung jawab kita semua sabagai umat islam untuk mengikuti syari`at islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara-saudara kita. Wallahu A`lam.

Disalin dari lembar jum`at masjid besar at taqwa. DKM At taqwa Jl. Intendans 77 S KPAD Gegerkalong Bandung Tel/SMS. 022-2005409, 70773933 Fax 022-2005406 email : back2taqwa@yahoo.co id